Sebulan belakangan ini, saya baru mulai fokus membangun konten di TikTok untuk @mahr.id dan mulai melihat ada fenomena orang-orang posting dengan hashtag #flks ada juga yang komen seputar flks tersebut. Apa itu FLKS yang dimaksud?
Mari kita mundur sejenak, saya ingin bercerita di awal saya memulai konten TikTok adalah dengan melakukan Ads sebagai langkah pemanasan. Bagian targeting-nya saya memilih untuk membiarkan TikTok yang menentukan. Bagaimana hasilnya?
Hasilnya cukup unik. Dengan membiarkan TikTok menentukan targetnya, dia memilih gender pria dan wanita padahal kontennya adalah seputar hijab.
Kemudian dengan objective mendapatkan followers, saya mendapatkan lebih dari 120 followers dengan budget tidak sampai 100rb. Tidak terlalu buruk, meskipun tentunya jauh dari kata bagus.
Satu hal yang cukup menarik perhatian saya adalah adanya komentar “hadir flks kakak” seperti ini membuat saya mencari tahu apa itu flks yang dimaksud.
Usut punya usut, flks adalah kepanjangan dari Follow, Like, Komen, Share dimana mereka mengajak kita untuk follow, like, komentar, dan share postingan mereka, kemudian dia akan melakukan hal yang sama ke akun kita. Atau sebaliknya.
Hal ini dulu pernah trend juga di Instagram dengan hastag #followforfollow #likeforlike atau kadang disingkat #lfl, #fff dsb.
Tujuan dari hal di atas tentu supaya kita mendapatkan followers baru dan menambah jumlah like pada postingan kita, meski konsekuensinya adalah kita juga harus follow balik mereka meski tidak sesuai dengan target audience yang kita inginkan.
Memahami seputar apa itu flks, apakah ini adalah tren atau hal yang salah? Jawabannya sangat relatif. Bagi akun personal yang hanya ingin mendapatkan followers, atau mungkin mencari teman baru, ini sah saja.
Namun, bagi Anda yang memiliki akun profesional maupun akun jualan, perlu berfikir dua kali sebelum mulai mem-follow akun-akun random hanya supaya Anda mendapatkan followers yang random pula.