Skip to content

Runje Muhammad Riswan

Digital Marketer | Content Specialist

Menu
  • Home
  • Belajar Konten Marketing
  • My Work
  • My Mind
Menu
Pain Point, Fundamental yang Bikin Audiens Semakin Klik

Page 08: Menemukan Pain Points yang Bikin Audiens Semakin Klik

Posted on 8 April 20258 April 2025 by Runje Muhammad Riswan

Selamat datang! Salah satu hal penting dalam konten marketing adalah memastikan bahwa konten kita relevan. Bukan cuma menarik, tapi juga benar-benar menjawab kebutuhan dan keresahan audiens. Nah, di sinilah pain point jadi kunci.

Pain point bisa diartikan sebagai masalah utama yang sedang dialami audiens kamu. Bisa berupa kebingungan, frustasi, keinginan yang belum tercapai, atau hambatan yang bikin mereka stuck. Konten yang bisa membantu mereka memecahkan masalah ini cenderung lebih efektif, karena terasa relatable dan solutif.

Ann Handley, salah satu tokoh penting dalam dunia content marketing menyebutkan, “Good content isn’t about storytelling. It’s about telling a true story well.” Salah satu cara untuk menemukan cerita yang “true” adalah dengan memahami apa yang benar-benar dirasakan audiens. Ketika kamu tahu rasa sakit atau keresahan mereka, kamu nggak cuma bikin konten, kamu sedang membangun koneksi emosi.

Kenapa Harus Paham Pain Point Dulu?

Konten yang asal dibuat tanpa tahu siapa yang baca, -meski memiliki strategi SEO yang berhasil hingga ditemukan oleh audiens- sering kali cuma di-scroll saja. Tapi ketika kamu tahu apa yang bikin audiens kamu gelisah atau penasaran, kamu bisa menyusun konten yang langsung nempel. Ini bukan soal gimmick, tapi soal empati.

Misalnya kamu bikin konten seputar dunia freelance. Akan beda hasilnya antara:

  • Konten umum: “Tips jadi freelancer sukses”
  • Konten berbasis pain point: “5 Cara Atasi Klien yang Sering Telat Bayar”

Judul kedua lebih spesifik dan langsung menyentuh masalah nyata yang dialami banyak freelancer. Di sinilah riset pain point punya peran penting: bikin konten kamu lebih terarah, tajam, dan bisa nyambung sama kehidupan nyata audiens.

Cara Sederhana Gali Pain Point Audiens

Ada beberapa cara untuk menggali pain point audiens secara praktis:

1. Amati tempat mereka berkumpul. Komentar di media sosial, thread di forum, ulasan marketplace, atau grup diskusi bisa jadi tambang insight. Cari tahu dimana audiens kamu biasanya berada dan masalah yang apa sering mereka hadapi.

2. Gunakan tools gratis. Google Suggest, AnswerThePublic, Ubersuggest, dan fitur “People also ask” di Google bisa kasih gambaran tentang pertanyaan atau keresahan yang sering ditelusuri audiens.

3. Tanyakan langsung. Kalau kamu punya audiens kecil, manfaatkan mereka. Buat polling, kirim pertanyaan lewat DM, atau buka Q&A. Jawaban-jawaban mereka bisa jadi bahan konten yang sangat relevan.

Ingat, konten yang efektif bukan cuma yang informatif, tapi juga kontekstual. Semakin kamu paham apa yang membuat audiens kamu merasa stuck, semakin besar peluang konten kamu akan diklik, dibaca, dan diingat.

Jadi, setelah baca artikel ini, coba kamu cari tahu apa pain point audiens kamu dan tulis di kolom komentar. Sampai jumpa!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Belajar Konten Marketing
  • My Work
  • Umum
  • Uncategorized
© 2025 Runje Muhammad Riswan | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme