Selamat datang! Setelah membahas tentang pentingnya menentukan tujuan konten marketing, kali ini kita akan masuk ke bagian yang lebih teknis: Bagaimana membuat konten yang menarik?
Dalam dunia digital marketing, konten adalah raja. Tapi, tidak semua konten bisa menarik perhatian audiens dan mencapai tujuan yang diinginkan. Nah, supaya konten kamu bisa efektif, ada beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan.
5 Prinsip untuk Menciptakan Konten yang Menarik

1. Kenali Audiens Kamu
Sebelum membuat konten, kamu harus tahu siapa target audiensmu. Apa yang mereka butuhkan? Masalah apa yang mereka hadapi? Konten yang relevan dengan audiens akan lebih mudah diterima dan memberikan dampak lebih besar.
Tips: Buat customer persona atau lakukan riset kecil-kecilan untuk memahami siapa yang akan mengonsumsi kontenmu.
2. Gunakan Headline yang Menarik
Judul adalah elemen pertama yang menentukan apakah orang akan lanjut membaca atau tidak. Buatlah headline yang menarik, singkat, dan langsung ke inti.
Kamu bisa menggunakan teknik clickbait yang tetap relevan, misalnya dengan menambahkan angka, pertanyaan, atau kata-kata emosional yang memancing rasa penasaran, tetapi tetap harus sesuai dengan isi kontennya dengan tetap relevan dengan judul yang menarik.
Contoh yang sesuai:
- Biasa: “Cara Menulis Artikel yang Baik”
- Menarik: “7 Rahasia Artikel yang Bikin Pembaca Ketagihan!”
3. Buat Konten yang Bernilai
Konten yang baik adalah yang memberikan manfaat bagi audiens. Bisa berupa edukasi, hiburan, atau solusi atas permasalahan mereka. Hindari hanya sekadar ‘posting untuk posting’ tanpa value yang jelas.
Tanyakan ke diri sendiri:
- Apakah konten ini memberikan informasi baru?
- Apakah ini bisa membantu menyelesaikan masalah audiens?
- Apakah konten ini memberikan wawasan baru yang sebelumnya belum mereka ketahui?
Jika memang brand atau perusahaan kamu tidak butuh untuk memberikan nilai informasi -misal media hiburan, maka kamu bisa memulai dengan pertanyaan lain:
- Apakah konten ini akan menghibur audiens?
- Apakah konten ini akan membantu audiens melepaskan sejenak permasalahannya?
4. Tambahkan Call-to-Action (CTA)
Setiap konten harus memiliki tujuan. Pastikan ada CTA yang jelas, apakah ingin mengajak audiens berkomentar, membagikan konten, atau mengunjungi halaman lain.
Contoh CTA:
- “Komen di bawah, kamu lebih suka konten dalam bentuk artikel atau video?”
- “Bagikan artikel ini jika menurutmu bermanfaat!”
5. Sesuaikan dengan Platform yang Digunakan
Setiap platform punya karakteristik yang berbeda. Konten di Instagram tentu berbeda dengan konten di LinkedIn, X (sebelumnya Twitter), atau TikTok, baik dari segi format, tone, maupun cara penyampaiannya. Instagram lebih visual, LinkedIn lebih profesional, X lebih ringkas, sementara TikTok lebih berbasis video pendek yang menghibur atau edukatif.
Contoh:
- Instagram → Visual kuat, teks pendek
- LinkedIn → Insightful, profesional
- X (sebelumnya Twitter) → Ringkas, to the point
- TikTok → Video pendek yang engaging dan mudah dikonsumsi
Pelajari tentang konten dan platformnya di: Page 03: Konten Kamu Mau Dipasang Dimana?
Membuat konten yang menarik bukan hanya soal menulis atau mendesain, tapi juga memahami audiens, memberikan nilai, dan menyajikannya dengan cara yang tepat. Dengan menerapkan elemen-elemen di atas, kontenmu bisa lebih engaging dan efektif!
Nah, dari kelima tips ini, mana yang paling sering kamu terapkan? Atau kamu punya tips keenam? Komen di bawah!
Sampai jumpa!