Skip to content

Runje Muhammad Riswan

Digital Marketer | Content Specialist

Menu
  • Home
  • Belajar Konten Marketing
  • My Work
  • My Mind
Menu
Konten Visual yang Nendang, Bikin Audiens Checkout Keranjang

Page 11: Konten Visual yang Nendang, Bikin Audiens Checkout Keranjang

Posted on 19 April 202519 April 2025 by Runje Muhammad Riswan

Selamat datang! Sama dengan copy, visual juga punya peran besar dalam membantu konten marketing menjadi lebih efektif. Tapi bukan sekadar “bagus” atau “estetik”. Konten visual yang efektif adalah yang bisa mengarahkan perhatian, menjelaskan pesan, dan memicu aksi.

Dalam dunia konten marketing, visual bukan lagi pelengkap. Ia adalah pengantar utama pesanmu. Saat teks panjang belum sempat dibaca, visual sudah lebih dulu menyampaikan sesuatu.

Kenapa Konten Visual Begitu Berpengaruh?

Penelitian dari MIT menyebutkan bahwa otak manusia memproses gambar dalam waktu 13 milidetik—lebih cepat dari kedipan mata. Ini menjelaskan kenapa visual yang tepat bisa langsung memikat, bahkan sebelum caption terbaca.

Visual yang kuat dapat:

  • Menjelaskan konsep kompleks secara cepat.
  • Menguatkan emosi yang ingin disampaikan.
  • Meningkatkan kemungkinan konten dibagikan.
  • Meningkatkan conversion (klik, beli, daftar).

Tapi pertanyaannya: seperti apa visual yang ‘nendang’ itu?

1. Desain yang Jelas dan Fokus

Visual yang terlalu ramai justru bikin bingung. Prioritaskan satu pesan utama. Misalnya dalam konten promo, cukup tampilkan headline, visual produk, dan satu CTA. Jangan paksakan semua informasi sekaligus. Kamu dapat mencontoh iklan dari Grab di bawah ini.

2. Konteks yang Relevan

Visual yang bagus juga harus diselaraskan dengan tone, warna, dan gaya desain sesuai dengan identitas brand. Selain itu, pastikan juga visual tersebut dapat memanjakan mata audiens atau setidaknya tidak mengganggu mereka dalam melihatnya.

Sebagai contoh di bawah ini, iklan iPhone yang memberikan langsung produknya dan keunggulannya. Juga tone warna yang menjelaskan fitur “low-light performance”-nya.

3. Gunakan Format yang Tepat

Tidak hanya poster, konten visual juga dapat disajikan dalam bentuk carousel, infografik, animasi ringan, atau video pendek. Kamu bisa kamu pilih sesuai tujuan. Jangan lupa, ukuran dan format harus disesuaikan dengan platform yang digunakan.

Contoh:

  • Infografik untuk menjelaskan proses.
  • Carousel untuk tips step-by-step.
  • Video untuk tutorial atau behind the scene.

Mungkin kamu bertanya, “sebagai seorang content marketer, kenapa saya harus memahami ini? Ini kan tugasnya desainer”. Bisa iya, bisa tidak. Memang seorang desain grafis harus lebih memahami perkara konten visual, tapi bukan berarti kamu bisa lepas dari pengetahuan ini.

Memahami bagaimana konten visual yang menarik akan memudahkan kamu dalam menyajikan konten yang sempurna dengan copy dan visual yang selaras kehebatannya.

Eh, tapi, gimana kalau ternyata kamu ga punya tim desain? Tenang, untuk membuat visual yang baik tidak melulu harus menggunakan tools yang berat. Canva, CapCut, atau bahkan PowerPoint bisa jadi kamu andalkan. Yang penting: tahu tujuannya dan bagaimana menyampaikan pesan secara visual.

Visual yang baik bukan yang paling canggih, tapi yang paling nyambung. Semakin kuat visual kamu mengantarkan pesan, semakin besar kemungkinan audiens melakukan aksi.

Di artikel berikutnya, kita akan bahas bagaimana kontenmu bisa “nempel” di kepala audiens lewat strategi distribusi yang tepat. Sampai jumpa!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Belajar Konten Marketing
  • My Work
  • Umum
  • Uncategorized
© 2025 Runje Muhammad Riswan | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme