Selamat datang! Saya setuju bahwa konten yang menarik itu bagus. Tapi konten yang membuat audiens kamu jadi tergugah untuk melakukan sesuatu, itu lebih penting. Karena itulah dibutuhkan formula copywriting.
Dalam konten marketing, kemampuan menyusun kata yang bisa mendorong audiens untuk klik, daftar, beli, atau sekadar share adalah bagian dari yang disebut copywriting.
Copywriting yang efektif akan membuat pesan kita terasa relevan, mudah dipahami, dan persuasif atau mendorong audiens untuk melakukan tindakan.
Apa Saja Formula Copywriting yang Perlu Diperhatikan?

Copywriting yang baik selalu dimulai dari pemahaman audiens. Apa kebutuhan mereka? Apa ketakutan mereka? Apa yang bikin mereka ragu untuk ambil aksi? Dan, apa yang bikin mereka jadi yakin untuk melakukan aksi? – Kamu bisa pelajari dari pembahasan mengenai Pain Point di 2 page sebelum ini.
Setelah itu, kamu juga dapat gunakan struktur yang tepat yang bisa digunakan pada paragraf maupun artikel. Salah satu struktur yang sudah teruji dan banyak dipakai adalah AIDA:
Attention: Tarik perhatian dengan headline yang jelas dan menarik.
Interest: Bangun ketertarikan lewat fakta, cerita, atau manfaat.
Desire: Tunjukkan bagaimana solusi kamu bisa menyelesaikan masalah mereka.
Action: Arahkan pembaca untuk melakukan sesuatu, seperti klik link atau isi form.
Contoh:
“Masih bingung mulai dari mana buat bikin konten?” (Attention)
“Banyak brand kecil kesulitan karena nggak punya panduan yang jelas.” (Interest)
“Template konten plan ini sudah dipakai 500+ pengguna dan bantu mereka lebih konsisten.” (Desire)
“Download gratis di sini.” (Action)
Hindari bahasa yang terlalu rumit. Gunakan kalimat yang ringkas, aktif, dan to the point. Copywriting bukan soal mengesankan, tapi soal menggerakkan.
Kamu bisa menyisipkan urgensi agar audiens segera melakukan aksi seperti kata-kata “dapatkan sekarang juga”, “kesempatan terbatas”, atau pakai pendekatan emosional seperti “jangan sampai kamu ketinggalan”.
Menulis copy yang efektif butuh latihan, tapi bisa dipelajari. Mulailah dengan memahami siapa yang kamu bantu, dan pikirkan apa satu tindakan kecil yang ingin kamu arahkan. Lalu uji terus, karena copy terbaik adalah hasil dari pengujian, bukan asumsi.
Konten yang bisa membuat audien melakukan aksi bukan tulisan yang paling keren, puitis, ilmiah, atau bahkan terstruktur, tapi yang paling nyambung dan jelas arahnya.
Selain copy, visual yang baik juga akan menunjang audiens untuk melakukan aksi. Seperti apa maksudnya? Kita bahas di artikel selanjutnya. Sampai jumpa!